Jakarta 28 Oktober 2015 — Maraknya aksi kejahatan seperti begal, pencurian yang terjadi di sekitar Kawasan Industri Medan (KIM) sejak dua bulan terakhir ini, sangat meresahkan pekerja sehingga berÂdampak terÂganggunya kenyamanan kerja dan iklim berinÂvestasi.Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Kawasan Industri Medan (Asperkim) Indra Boy, saat menerima kunjungan silaturahmi jajaran DirekÂtorat Bimmas Poldasu, di kantor SekreÂtariat Asperkim di PT Palmindo.
Berdasarkan laporan yang diterima Pengurus Asperkim, untuk tindak kejaÂhatan begal banyak dialami para pekerja di sejumlah pabrik/peÂruÂsahaan, pada saat pulang kerja shift malam. “Seperti di bundaran KIM dan jemÂbatan tol menuju gerbang KIM tahap II, aksi begal seperti merampas sepeda moÂtor karyawan sering terjadi pada diniÂhari,â€kata Indra didampingi Sekretaris Juanda Tan. Bahkan saat menjalankan aksinya, para begal itu bergerak bergerombolan hingga meÂngendarai 7 unit sepeda moÂtor.
Akibatnya, para karyawan menjadi ketakutan. Sehingga membuat para karÂyawan di sejumlah pabrik KIM baru berani pulang ketika hari telah pagi. Tidak hanya begal, paÂparnya, laporan kasus penÂcurian juga marak di KIM seperti pencurian barang-barang dalam kontainer peÂrusahaan. Menurutnya, kasus keÂjahatan ini munÂcul meÂngingat di KIM saat masih terbatas fasilitas infrastrukur seperti lamÂpu penerangan jalan yang kerap mati.
Apalagi, sambung JuanÂda, banyak pintu/celah masuk ke KIM yang kurang terjaga yang kerap menjadi lintasan maÂsyarakat, dan hal ini sangat rentan maÂsukÂnya pencuri. Untuk itulah, pihaknya berharap piÂhak Kepolisian yakni Poldasu dapat memÂbantu secepatnya menÂcarikan soluÂsi dan memÂberantas aksi keÂjahatan tersebut. Pasalnya selama ini keberadaÂan Pos PeÂngamanan di gerbang KIM tahap II dinilai kurang optimal. TerÂmasuk juga keÂterbatasan petugas yang meÂlakukan pengamanan.
Indra menilai, kepedulian dan keseÂriusan BUMN KIM dalam melinÂdungi peÂruÂsahaan masihlah kurang. Padahal selama ini sebanyak 500 perusahaan yang berÂnaung di KIM aktiv memÂbayar retÂruibusi, yang termasuk di dalamnya untuk biaya keÂamanan. Selain permasalahan tindak kejahaÂtan, Asperkim juga menyampaikan keÂluhan terhadap arus lalulintas yang tidak teratur di KIM. Hal ini menimbulkan terhambatnya arus keluar masuk barang dan keamanan para peÂngendara mobil dan sepeda motor para pekerja yang melintas.
Terkait laporan ini, Direktur Bimmas Poldasu Kombes Pol Drs Ilsaruddin, meminta kepada Asperkim untuk meÂnyampaikan peÂngaduan secara tertulis dan menginformasikan waktu/am yang dinilai sangat rawan tindak kejahatan tersebut. Pihaknya mengucapkan terimakasih atas masukan ini. Dalam waktu dekat ini pihaknya memanggil KaÂpolres PeÂlabuhan Belawan mengingat wilayah hukum pengamanan KIM berada pada Polres Pelabuhan.
Poldasu juga menyatakan siap berÂkoordinasi dan beÂkerjasama dengan berÂbagai pihak untuk antisipasi keÂjahaÂtan dan meningkatkan keamanan di KIM. Berkaitan masalah peÂngamanan ini, dimana di dalam perusahaan ada peÂtugas sekuriti/satpam, kata IlÂsaruddin, diperlukan penÂdataan untuk meninjau serÂtifikasi sekuriti pabrik di KIM. Agar petugas yang diÂtempatkan unÂtuk membantu menjaga keamanan di kaÂwasan objek vital ini, tidak semÂbarang ditempatkan demi kesiapan dan kesigaÂpan dalam pengawasan. (maa)